Pemain asing favorit 2010 versi duniasoccer, Zah Rahan, memuji kualitas permainan si mungil, Lukas Mandowen. Sekalipun berpostur kecil, Lukas di mata Zah adalah pemain berkualitas yang juga memiliki skill bagus dan keberanian. Dari umpan crossing Lukas inilah pemain yang paling rapih di lapangan ini berhasil membobol gawang PSPS Pekanbaru di menit 73. "Dia pemain bagus, sekalipun badannya kecil", puji Zah usai pertandingan.
Sejatinya, bukan hanya Zah Rahan yang memuji pemain yang pernah merasakan kecupan Julia Perez ini, sang alenatore, Jacksen F. Tiago tak lagi meragukan kemampuan Lukas yang kini telah disejaajrkan dengan kemampuan pemain senior lainnya. Bahkan dengan kualitas, skill yang dimilikinya, pelatih dan manajemen sepakat merekomendasikan namanya untuk mengikuti seleksi Timnas. Dari semangat yang dibawa dari Timnas inilah ia berani tampil percaya diri.
"Tak diragukan lagi, Lukas sudah membuktikan kepercayaan yang diberikan. Ia mungkin pemain muda, tapi kualitasnya sejajar dengan pemain senior", ungkap Jacksen belum lama ini. Memang bukan kali ini saja Lukas membuktikan bahwa ia layak untuk diturunkan di pertandingan resmi.
Beberapa kali pertandingan kandang sebelumnya, ia bahkan mampu mencetak gol ke gawang lawan. Bahkan pada kompetisi U-21 2010 lalu, ia mampu keluar sebagai top skor. "Crossing yang saya berikan hingga terjadi gol tadi sebenarnya sedikit saya paksakan. Saya hanya berpikir bahwa di sana ada Ian, tapi bola justru melewati Ian dan disambut Zah Rahan", tutur pemain bernomor punggung 33 ini.
"Saya bilang sedikit saya paksakan karena saya agak kesulitan untuk melakukan tendangan seperti itu jika menggunakan kaki kiri", ucapnya.
Sejatinya, bukan hanya Zah Rahan yang memuji pemain yang pernah merasakan kecupan Julia Perez ini, sang alenatore, Jacksen F. Tiago tak lagi meragukan kemampuan Lukas yang kini telah disejaajrkan dengan kemampuan pemain senior lainnya. Bahkan dengan kualitas, skill yang dimilikinya, pelatih dan manajemen sepakat merekomendasikan namanya untuk mengikuti seleksi Timnas. Dari semangat yang dibawa dari Timnas inilah ia berani tampil percaya diri.
"Tak diragukan lagi, Lukas sudah membuktikan kepercayaan yang diberikan. Ia mungkin pemain muda, tapi kualitasnya sejajar dengan pemain senior", ungkap Jacksen belum lama ini. Memang bukan kali ini saja Lukas membuktikan bahwa ia layak untuk diturunkan di pertandingan resmi.
Beberapa kali pertandingan kandang sebelumnya, ia bahkan mampu mencetak gol ke gawang lawan. Bahkan pada kompetisi U-21 2010 lalu, ia mampu keluar sebagai top skor. "Crossing yang saya berikan hingga terjadi gol tadi sebenarnya sedikit saya paksakan. Saya hanya berpikir bahwa di sana ada Ian, tapi bola justru melewati Ian dan disambut Zah Rahan", tutur pemain bernomor punggung 33 ini.
"Saya bilang sedikit saya paksakan karena saya agak kesulitan untuk melakukan tendangan seperti itu jika menggunakan kaki kiri", ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar