Gubernur Papua Barnabas Suebu menyatakan akan mengundang sejumlah pelatih luar negeri yang berkualitas untuk menumbuhkembangkan dunia sepak bola di Papua. Para pelatih itu akan ditempatkan di beberapa sekolah sepak bola di Jayapura dan melatih anak didik dengan pola asrama yang ketat.
"Itu harapan ke depan bagi tumbuh kembangnya sepak bola di Papua. Ada keinginan untuk mengundang pelatih luar negeri yang berkualitas dan melatih anak-anak Papua yang mempunyai bakat alam bermain bola," kata Gubernur Papua, Barnabas Suebu, Kamis (3/2).
Menurut Gubernur, pelatih luar negeri telah membuktikan kemampuan mereka, namun hal tersebut bukan berarti mengesampingkan pelatih lokal yang juga memiliki kecakapan melatih. "Akan ada pengaturannya sehingga pelatih di sini juga dipakai."
Sebelumnya Barnabas Suebu dalam sebuah pertemuan bersama Pengurus PSSI Papua, pengurus Sekolah Sepak Bola Emsyk Jayapura, Asosiasi Mantan Pemain Persipura dan pihak LPI di Papua, Selasa (1/3), mengatakan pemain Papua sebenarnya telah memiliki bakat sebagai pesepak bola yang andal. Namun, untuk membentuk mental mereka, perlu ada sebuah pembinaan yang lebih serius.
"Dengan pola asrama yang ketat dan disiplin, mental anak dapat dibentuk, mereka akan bisa bermain secara professional dan menganggap sepak bola sebagai olahraga yang bisa menguntungkan, bukan sekadar hobi," ujar Suebu.
Menurutnya, pola asrama pada zaman Belanda telah membuktikan bahwa lulusannya sangat hebat. Jika hal tersebut dilakukan lagi pada zaman sekarang, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang, anak dapat keluar sebagai pemain-pemain bola yang luar biasa.
"Itu harapan ke depan bagi tumbuh kembangnya sepak bola di Papua. Ada keinginan untuk mengundang pelatih luar negeri yang berkualitas dan melatih anak-anak Papua yang mempunyai bakat alam bermain bola," kata Gubernur Papua, Barnabas Suebu, Kamis (3/2).
Menurut Gubernur, pelatih luar negeri telah membuktikan kemampuan mereka, namun hal tersebut bukan berarti mengesampingkan pelatih lokal yang juga memiliki kecakapan melatih. "Akan ada pengaturannya sehingga pelatih di sini juga dipakai."
Sebelumnya Barnabas Suebu dalam sebuah pertemuan bersama Pengurus PSSI Papua, pengurus Sekolah Sepak Bola Emsyk Jayapura, Asosiasi Mantan Pemain Persipura dan pihak LPI di Papua, Selasa (1/3), mengatakan pemain Papua sebenarnya telah memiliki bakat sebagai pesepak bola yang andal. Namun, untuk membentuk mental mereka, perlu ada sebuah pembinaan yang lebih serius.
"Dengan pola asrama yang ketat dan disiplin, mental anak dapat dibentuk, mereka akan bisa bermain secara professional dan menganggap sepak bola sebagai olahraga yang bisa menguntungkan, bukan sekadar hobi," ujar Suebu.
Menurutnya, pola asrama pada zaman Belanda telah membuktikan bahwa lulusannya sangat hebat. Jika hal tersebut dilakukan lagi pada zaman sekarang, bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang, anak dapat keluar sebagai pemain-pemain bola yang luar biasa.
0 komentar:
Posting Komentar