
Arema pantas berterima kasih kepada Sunarto. Predikat super sub layak disematkan kepada pemuda 20 tahun itu. Berkat gol yang dibuatnya pada menit ke-89, tuan rumah sukses memecah kebuntuan sekaligus mengubur asa tim tamu untuk membawa pulang poin dari kandang singa.
Sebelumnya, penggawa bernomor punggung 15 itu menjadi pahlawan kala Arema berhasil menahan imbang tuan rumah Sriwijaya FC, 26 Januari silam. Gol perdananya di ajang liga super itu membuat Singo Edan pulang dengan oleh-oleh satu poin dari lawatan ke Bumi Sriwijaya.
Singo Edan tampil menggebrak begitu peluit kick off dibunyikan wasit Okky Dwi Putra. Tiga menit babak pertama bergulir, Arema langsung mengagetkan tim tamu lewat aksi Chmelo Roman. Sayang, tembakan legiun asal Slovakia itu masih melebar di samping kanan gawang Persipura.
Memasuki menit ke-6, pendukung tuan rumah nyaris berjingkrak andai heading Musafri sukses menjebol jala lawan. Bola tandukan pemilik nomor 29 Arema itu masih membentur tiang kiri gawang yang dikawal Yoo Jae Hoon. Sebaliknya, lima menit berselang Aremania harus menahan napas sejenak ketika bola ekseskusi tendangan bebas Boaz Saloss tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh Achmad Kurniawan. Beruntung kiper yang akrab dipanggil AK itu langsung sigap menangkap bola muntah di muka garis gawangnya.
Babak pertama berlangsung dalam tempo permainan cepat. Kedua tim saling obral serangan dan tampil ngotot untuk mencuri gol pembuka. Tensi panas sepanjang pertandingan membuat duel fisik antar pemain tak terhindarkan.
Tuan rumah memiliki peluang emas untuk membuka skor andai tendangan bebas Roman di menit ke-60 tak melebar. Sayang, bola hasil sepakan kaki kirinya melenceng tipis dari sasaran. Arema lebih dominan di sepanjang babak pertama. Singo Edan unggul penguasaan bola 54% banding 46% dari tamunya asal Jayapura.
Esteban Gulienn dkk tercatat melepaskan enam tendangan mengarah sasaran, sedangkan Persipura hanya sekali melepaskan tembakan berbahaya ke arah gawang Singo Edan. Meski begitu, tak satu gol pun tercipta. Membuat skor kacamata (0-0) bertahan hingga turun minum.
Mutiara Hitam (julukan Persipura) mengambil inisiatif menyerang begitu babak kedua dimulai. Agresifitas tim tamu ditunjukkan dengan sejumlah serangan yang dilancarkan ke jantung pertahanan Singo Edan. Zah Rahan menjadi momok menakutkan barisan belakang Arema yang digalang Waluyo dkk. Gelandang asal Liberia itu nyaris mencetak gol di menit ke-49 andai sukses memperdaya AK. Tinggal berhadapan satu lawan satu, tendangannya masih bisa dimentahkan oleh mantan kiper Semen Padang tersebut.
Kendurnya serangan tuan rumah dimanfaatkan kubu tamu untuk balik mengurung pertahanan Arema. Berulang kali para pemain Mutiara Hitam berhasil menembus petak penalti Singo Edan. Pemain belakang Arema tampak mulai kehabisan tenaga dalam meladeni kecepatan anak-anak Jayapura. Keluarnya kapten tim, Boaz Salosaa di awal babak kedua tampak tak mempengaruhi daya dobrak skuad asuhan Jacksen F Tiago.
Kredit khusus layak diberikan kepada AK. Tampil sebagai starter menggantikan peran sang adik, Kurnia Meiga yang menjalani pemusatan latihan Timnas U-23, penjaga gawang bernomor punggung 31 itu tampil mengesankan. Kesigapannya dalam mengawal mistar membuat semua peluang Persipura mentah malam itu.
Dewi Fortuna menghampiri tuan rumah saat laga menyisakan satu menit waktu normal. Berawal dari pergerakan Ahmad Amiruddin di rusuk kiri yang tak bisa dihentikan pemain belakang Persipura, mantan penggawa PSM Makasaar itu langsung melepaskan tembakan jarak dekat ke arah gawang. Tendangannya berhasil ditepis Yoo Jae Hoon, namun bola rebound langsung disambar Sunarto yang berdiri tak terkawal. Tendangan kaki kanan jebolan Akadaemi Arema itu sukses merobek jala gawang tim tamu.
Gol itu langsung menggoncang Stadion Kanjuruhan. Venue laga berkapasitas 35 ribu penonton itu seolah bergetar akibat luapan kegembiraan suporter tuan rumah. Suka cita juga menyelimuti bench tuan rumah. Ekspresi bahagia terlihat jelas di raut wajah pelatih Miroslav Janu yang meloncat kegirangan menyambut gol Sunarto.
Skor 1-0 bertahan hingga wasit Okky Dwi Putra meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Kemenangan tersebut mengantar Singo Edan naik ke peringkat tiga klasemen dengan torehan 23 poin. Sementara bagi Persipura, ini merupakan kekalahan pertama mereka musim ini. Meski begitu, tim asal ibukota Papua masih bertengger kokoh di puncak klasemen dengan raihan 32 angka.
0 komentar:
Posting Komentar